ASSURE MODEL
Dalam
pembelajaran, tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu
membutuhkan perencanaan yang efektif dan sistemik. Salah satunya dengan
menggunakan model ASSURE. Kepanjangan dari ASSURE adalah : Analyze
learner, State objectives, Select Methods, Media, and Material, Utilize Media
and Materials, Require Learner Participation, Evaluate and Review. Model Assure
merupakan satu rujukan kepada guru dimana guru boleh merancang secara
sistematik supaya alat dan bentuk mengajar yang digunakan benar-benar memberi
kesan kepada proses pengajaran dan pembelajaran. Dengan model ini diharapkan
kita dapat memilih jenis media yang tepat dalam proses pembelajaran (walaupun
tidak menutup kemungkinan untuk digunakan pada konteks yang lain, contoh :
seminar, penyuluhan, dll).
Analyze Learners
Menganalisa pembelajar adalah
salah satu faktor yang wajib hukumnya untuk dilakukan sebelum kita melaksanakan
sebuah pembelajaran. Ada 3 hal yang semestinya diperhatikan dalam menganalisa
pembelajar :
1. Karakteristik
Umum
Yang termasuk dalam
karakteristik umum adalah usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, kebudayaan, dan
faktor sosial ekonomi. Karakteristik umum ini dapat digunakan untuk menuntun
kita dalam memilih metode dan media untuk pembelajaran.
a. memiliki
kemampuan membaca di bawah standar, maka akan lebih efektif jika media yang
digunakan adalah bukan dalam format tercetak (nonprint media).
b. kurang
tertarik terhadap materi yang disajikan, diatasi dengan menggunakan media yang
memiliki tingkat stimuli yang tinggi, seperti : penggunaan video tape,
permainan simulasi, dll.
c. baru
pertama kali melihat atau mendapat konsep yang disampaikan, lebih baik
menggunakan cara atau pengalaman langsung (realthing). Bila
sebaliknya, menggunakan verbal atau visual saja sudah dianggap cukup.
d. heterogen,
lebih aman bila menggunakan media yang dapat mengakomodir semua karakteristik
pembelajar seperti menggunakan video tape.
2. Spesifikasi
Kemampuan Awal
Berhubungan
dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki pembelajar sebelumnya. Informasi
ini dapat kita temukan bila kita memberikan entry test/entry behavior
kepada pembelajar sebelum kita melaksanakan pembelajaran. Hasil dari entry
test ini dapat dijadikan acuan tentang hal-hal apa saja yang perlu dan
tidak perlu lagi disampaikan kepada pembelajar.
3. Gaya
Belajar
Gaya belajar
berasal atau timbul dari adanya kenyamanan yang kita rasakan (secara
psikologis dan emosional) saat kita menerima dan berinteraksi dengan lingkungan
belajar, karena itu muncul modalitas dalam belajar (audio, visual, dan
kinestetik).
State Objectives
Perumusan
tujuan ini berkaitan dengan apa yang ingin dicapai. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perumusannya adalah :
1. Tetapkan
ABCD
A (audiens – instruksi
yang kita ajukan harus fokus kepada apa yang harus dilakukan pembelajar bukan
pada apa yang harus dilakukan pengajar), B (behavior – kata kerja yang
mendeskripsikan kemampuan baru yang harus dimiliki pembelajar setelah melalui
proses pembelajaran dan harus dapat diukur), C (conditions – kondisi
pada saat performans sedang diukur), D (degree – kriteria yang menjadi
dasar pengukuran tingkat keberhasilan pembelajar).
2. Mengklasifikasikan
Tujuan
Maksud dari mengklasifikasikan
tujuan disini adalah untuk menentukan pembelajaran yang akan kita laksanakan
lebih cenderung ke domain mana ? kognitif, afektif, psikomotor, atau
interpersonal.
3. Perbedaan
Individu
Berkaitan dengan kemampuan
individu dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan. Individu
yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar
pasti memiliki waktu ketuntasan terhadap materi yang berbeda. Untuk mengatasi
hal tersebut, maka timbullah mastery learning (kecepatan dalam
menuntaskan materi tergantung dengan kemampuan yang dimiliki tiap individu)
Select Methods, Media,
and Material
Yang perlu
digarisbawahi dalam point ini adalah bahwa tidak ada satu metode yang
lebih dari metode yang lain dan tidak ada satu metode yang dapat
menyenangkan/menjawab kebutuhan pembelajar secara seimbang dan menyeluruh.
Penggunaan media tidak harus
diidentikkan dengan barang yang mahal. Yang jelas sebelum memilih media kita
harus mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya. Jangan
sampai media yang kita gunakan menjadi bumerang atau mempersulit kita dalam
pentransferan pengetahuan kepada pembelajar.
Materi/bahan yang kita gunakan
dalam proses pembelajaran, bisa yang sudah siap pakai, hasil modifikasi kita,
atau hasil desain baru. Bagaimanapun caranya kita mengumpulkan materi, pada
intinya adalah materi tersebut harus sesuai dengan tujuan dan karakteristik si
pembelajar.
Utilize Media and
Materials
Sebelum kita memanfaatkan media
dan bahan yang ada, alangkah bijaksananya jika kita melaksanakan “ritual”
seperti :
1. mengecek
bahan (masih layak pakai atau tidak)
2. mempersiapkan
bahan
3. mempersiapkan
lingkungan belajar
4. mempersiapkan
pembelajar
5. menyediakan
pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau pembelajar)
Require Learner
Participation
Dalam mengaktifkan pembelajar di
dalam proses pembelajaran alangkah baiknya kalau ada sentuhan psikologisnya.
Berikut adalah gambaran dari adanya sentuhan psikologis dalam proses
pembelajaran :
1. behavioris,
karena tanggapan/respon yang sesuai dari pengajar dapat menguatkan stimulus
yang ditampakkan pembelajar.
2. kognitifis,
karena informasi yang diterima pembelajar dapat memperkaya skema mentalnya.
3. konstruktivis,
karena pengetahuan yang diterima pembelajar akan lebih berarti dan bertahan
lama di kepala jika mereka mengalami langsung setiap aktivitas dalam proses
pembelajaran.
4. sosial,
karena feedback atau tanggapan yang diberikan pengajar atau teman
dalam proses pembelajaran dapat dijadikan sebagai ajang untuk mengoreksi segala
informasi yang telah diterima dan juga sebagai support secara emosional.
Evaluate and Review
Evaluasi dan mereview
adalah hal yang lazim dilakukan untuk melihat seberapa jauh media dan teknologi
yang kita pilih/gunakan telah menghasilkan tujuan yang telah kita tetapkan
sebelumnya. Dari hasil evaluasi akan timbul pertanyaan : apakah media dan
teknologi yang kita pilih tetap bisa digunakan, dimodifikasi, ataupun tidak
digunakan sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar