MEDIA
PEMBELAJARAN FISIKA
A. PENGERTIAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran secara umum adalah
alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam
mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang
dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran
/ pelatihan.
Ada
beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
- Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
- Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
- Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
- Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
B. TUJUAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Ada beberapa tujuan menggunakan media
pembelajaran, diantaranya yaitu :
–
mempermudah proses
belajar-mengajar
–
meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
–
menjaga relevansi dengan tujuan belajar
–
membantu konsentrasi mahasiswa
–
Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa
untuk belajar
–
Wahana fisik yang mengandung materi instruksional
–
Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional
–
Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar
siswa
C. FUNGSI
MEDIA PEMBELAJARAN
Fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut.
a. Menyaksikan
benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan
gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat
memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
b. Mengamati
benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya,
atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan
kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
c. Memperoleh
gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung
karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau
terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh
gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan
slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebaginya.
d. Mendengar suara
yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya, rekaman suara denyut
jantung dan sebagainya.
e. Mengamati
dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar
ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video siswa dapat
mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
f. Mengamati
peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati. Dengan
slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus,
pertempuran, dan sebagainya
g. Mengamati
dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan menggunakan
model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang
organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan
sebagainya.
h. Dengan mudah
membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto siswa dapat
dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dan
sebagainya.
i.
Dapat melihat secara cepat suatu proses
yang berlangsung secara lambat. Dengan video, proses perkembangan katak dari
telur sampai menjadi katak dapat diamati hanya dalam waktu beberapa menit.
Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung beberapa hari, dengan bantuan
film dapat diamati hanya dalam beberapa detik.
j.
Dapat melihat secara lambat
gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan bantuan film atau video,
siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik loncat indah,
yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.
k. Mengamati
gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan film atau
video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan
sebagainya.
l.
Melihat bagian-bagian yang tersembunyi
dari sutau alat. Dengan diagram, bagan, model, siswa dapat mengamati bagian
mesin yang sukar diamati secara langsung.
m. Melihat
ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah siswa
melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati
secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film
atau video (memantapkan hasil pengamatan).
n. Dapat
menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara
serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan mahasiswa
dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama.
o. Dapat belajar
sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan modul atau
pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan,
kesempatan, dan kecepatan masing-masing.
D. KLASIFIKASI
MEDIA PEMBELAJARAN
Klasifikasi media pembelajaran menurut pakar :
1. Klasifikasi media
pembelajaran menurut Azhar Arshad
Klasifikasi sumber belajar
tidak jauh berbeda dengan bentuknya. Klasifikasi sumber belajar menurut Degeng
dalam Azhar Arshad (2006) adalah sebagai berikut:
- Pesan (Apa informasi yang ditransmisikan?)
- Orang (Siapa/Apakah yang melakukan transmisi?)
- Bahan (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
- Alat (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
- Teknik (Bagaimana informasi itu ditransmisikan?)
- Lingkungan/Latar (Di mana ditransmisikan?)
2. Klasifikasi media pembelajaran
menurut Rudy Bretz
Rudy Bretz, mengklasifikasikan
media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan
simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media
siar (telecommunication) dan media rekam (recording).
Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8
kategori:
1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi
gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7)
media audio, dan 8) media cetak.
3. Klasifikasi media pembelajaran
menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i
Sudjana dan Ahmad Rifa’i
membedakan atau mengklasifikasikan media ke dalam empat kelompok,
yaitu media grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan
grafik. Media tiga dimensi, misalnya model susun dan model
kerja. Media proyeksi, misalnya OHP dan media lingkungan (alam).
4. Klasifikasi media
pembelajaran menurut R. Murry Thomas
Menurut R. Murry Thomas media
diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman , yaitu: (1) Pengalaman dari
benda asli (reliefe experience), misalnya bola. (2) Pengalaman dari
benda tiruan (sudstitude of reliefe experience) misalnya gambar dan foto. (3)
Pengalaman dari kata-kata (word only), misalnya buku dan program radio.
5.
Klasifikasi media pembelajaran menurut Soeparno
- Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media yang memiliki karakteristik tunggal, misalnya radio. (b) media yang memiliki karakteristik ganda, misalnya film dan TV.
- Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi: (a) Lama presentasi yaitu presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya OHP. (b) sifat presentasi yaitu presentasi kontinyu, misalnya TV, dan presentasi tak kontinyu, misalnya OHP.
- Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapatdibedakan menjadi (a) berdasarkan jumlah pemakai, yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan belajar individual, (b) berdasarkan usia dan tingkat pendidikan pemakai, yaitu media untuk TK, SD, SMP, SMU, dan PT.
E. KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Secara umum terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam
penggunaannya.
Diantara
kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
1. Memperjelas penyajian pembelajaran
tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan
belaka)
2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu
dan daya indera, seperti:
a.
Objek
yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau
model
b.
Obyek
yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
c.
Gerak
yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau
high speed photografi
d.
Kejadian
atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e.
Obyek
yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
f.
Konsep
yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan
dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
3. Dengan menggunakan media pendidikan
secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik dapat diatasi. Dalam hal ini
media pembelajaran berguna untuk:
a.
Menimbulkan
kegairahan belajar
b. Memungkinkan interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
c.
Memungkinkan
anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing
4. Dengan sifat yang unik pada tiap
siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan
kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru
akan mengalami kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila
latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi
dengan media yang berbeda dengan kemempuan dalam
a.
Memberikan
perangsang yang sama
b.
Mempersamakan
pengalaman
c.
Menimbulkan
persepsi yang sama.
Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran
visual anatar lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri dengan
tidak menghirukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan
desain,pengembangan,produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual.
Disamping itu juga bahan visual dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru
dalam proses pembelajaran sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat
bantu tersebut diabaikan.
Kelemahan audio visual:terlalu menekankan pada penguasaan
materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual
sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar