Jumat, 16 Maret 2018

Individu Sebagai Kesatuan Berbagai Karakteristik


INDIVIDU SEBAGAI KESATUAN BERBAGAI KARAKTERISTIK

A.    DEFINISI INDIVIDU SEBAGAI SUATU KESATUAN
Plato (427-347 SM), sebagai filosof yang amat tersohor membagi jiwa menjadi tiga aspek kekuatan, yaitu :
1.      Pikir atau kognisi berlokasi di kepala
2.      Kehendak berlokasi di dada
3.      Keinginan berlokasi di perut

Menurut Aristoteles, gejala jiwa tidak dibagi kedalam tiga aspek melainkan menjadi dua aspek saja, yaitu:
1.      Kognisi, disebut juga sebagai gejala pengenal, berpusat pada pikir
2.      Konasi, disebut juga gejala menghendaki, berpusat pada kemauan

Pandangan para filosuf abad pertengahan tentang aspek jasmani dan rohani dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1.     Antara jasmani dan rohani itu merupakan satu kesatuan sehingga tidak dapat dibagi atau dipisahkan sama sekali. Pandangan ini kemudian dikenal dengan pendekatan “monisme”
2.   Meskipun disadari banyak aspek jasmani dan rohani merupakan satu kesatuan, tetapi antara jasmani dan rohani itu dapat berdiri sendiri. Pandangan ini kemudian dikenal dengan pendekatan “dualisme”

Pandangan monisme maupun dualisme itu sama-sam sepakat bahwa individu merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang tidak dapat dipisahkan. Sebab, tidak mungkin seseorang berpikir tanpa ada unsur kemauan dan tidak mungkin seseorang menginginkan sesuatu tanpa ada unsur berpikir.



B.     GEJALA-GEJALA SEBAGAI GAMBARAN BERKEMBANGNYA BERBAGAI ASPEK DALAM DIRI INDIVIDU
Adapun sejumlah gejala-gejala yang biasanya tampak sebagai gambaran berkembangnya berbagai aspek dalam diri ndividu itu adalah sebagai berikut:
1.      Aspek Jasmani atau Fisik
Gejala yang tampak pada aspek fisik sebagai perwujudan dari adanya perkembangan dalam diri individu antara lain:
a.       Pertumbuhan payudara pada wanita
b.      Lekum pada remaja pria
c.       Kulit yang makin halus pada wanita
d.      Otot yang makin kuat dan kekar pada pria

2.      Aspek Intelek
Gejala yang tampak sebagai perkembangan individu pada aspek intelek antara lain:
a.       Perubahan kualitatif dan kuantitatif mengenai kemampuan anak dalam mengatasi masalah.
b.      Semakin berkurangnya berpikir konkrit dan semakin berkembangnya berpikir abstrak.
c.       Semakin berkembangnya kemampuan memecahkan masalah-masalah yang bersifat hipotetik.

3.      Aspek Emosi
Gejala yang tampak sebagai perkembangan individu pada aspek emosi antara lain:
a.       Ketidakstabilan emosi pada anak remaja
b.   Mudahnya menunjukkan sikap emosional yang meluap-luap pada remaja, seperti   mudah menangis, mudah marah, dan mudah tertawa
c.      Semakin mampu mengendalikan diri

4.      Aspek sosial
a.       Memilikli sikap toleran, empati, sertas memahami dan menerima pendapat orang lain
b.      Semakin santun dalam menyampaikan pendapat maupun kritik kepada orang lain.
c.       Adanya keinginan untuk selalu bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
d.      Semakin senang tolong menolong.
e.       Bersedia memberikan sesuatu yang dibutuhkan orang lain.
f.       Hormat, sopan, ramah dan menghargai orang lain.

5.      Aspek bahasa
a.       Bertambahnya perbendaharaan kata.
b.  Mahir dan lancer dalam menggunakan bahasa dengan memilih kata yang tepat penggunaan tekanan kalimat tepat dan membuat variasi kalimat.
c.    Dapat memformulasikan kalimat dengan baik dan benar dalam menjabarkan idea tau konsep.
d.     Dapat memformulasikan kalimat dengan baik dan benar untuk meringkas id eke dalam deskripsi singkat.




6.      Aspek bakat khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Di dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi: 1984), bakat mencakup tiga dimensi, yaitu (i) dimensi perseptual, (ii) dimensi psikomotor, dan (iii) dimensi intelektual. Ketiga dimensi itu menggambarkan bahwa bakat tersebut mencakup kemampuan dalam pengindraan, ketepatan dan kecepatan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan bertindak, serta kemampuan berpikir inteligen.

7.      Aspek nilai, moral dan sikap
a.       Pandangan hidup semakin jelas dan tegas
b.   Memahami hal yang baik dan buruk serta tindakan yang boleh atau tidak boleh  dilakukan.
c.       Menghargai dan menaati serta menerapkan nilai dan norma.
d.      Menentang kebiasaan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku.


C.     PERBEDAAN KARAKTERISTIK INDIVIDUAL
Berbagai aspek dalam diri individu berkembang melalui cara yang bervariasi dan oleh karena itu menghasilkan perubahan karakteristik individual yang bervariasi pula. Perbedaan perkembangan berbagai karakteristik individual itu tampak dalam aspek – aspek yang ada pada setiap diri individu sebagaimana dijelaskan sebagai berikut :
1.      Perbedaan arakteristik individual pada aspek fisik.
Perbedaan perkembangan karakteristik secara individual pada aspek fisik tampak dengan gejala-gejala:
a.       Ada anak yang lekas lelah dalam pekerjaan fisik, tetapi ada yang tahan lama.
b.      Ada yang dapat bekerja dengan cepat, tetapi ada yang sangat lambat.
c.       Ada yang tahan lapar, tetapi ada yang tidak tahan lapar.

2.      Perbedaan karakteristik individual pada aspek intelek
a.       Ada anak yagn cerdas, tetapi ada yang kurang cerdas
b.  Ada yang dapat segera memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan intelektual, tetapi ada yang lambat bahkan tidak mampu sama sekali.
c.    Ada yang sanggup berpikir abstrak dan kreatif namun ada yang hanya sanggup berpikir hanya jika disodorkan wujud bendanya atau dengan bantuan benda tiruannya.

3.      Perbedaan karakteristik individual pada aspek emosi
a.       Ada anak yang mudah marah, ada yang penyabar
b.      Ada anak yang perasa, ada yang tidak mau peduli
c.       Ada anak yang pemalu atau penakut, ada yang pemberani

4.      Perbedaan karakteristik individual pada aspek sosial
a.       Ada anak yang mudah bergaul, tetapi ada pula yang sulit bergaul.
b.      Ada anak yang toleran dan ada yang egois
c.       Ada yang mudah memahami perasaan temannya, ada yang maunya menang sendiri
d.      Ada yang memiliki kepedulian social yang tinggi, tetapi ada pula yang kurang peduli dengan lingkungan sosialnya.
e.      Ada anak yang memikirkan kepentingan orange lain, ada pula yang hanya memikirkan diri sendiri.

4.      Perbedaan karakteristik individual pada aspek bahasa
a.       Ada anak yang mudah berbicara dengan lancer, ada pula yang gugup.
b.      Ada anak y ang dapat berbicara secara ringkas dan jelas, tetapi ada pula yang berbelit-belit dan tidak jelas.
c.       Ada anak yang berbicara dengan intonasai yang menarik, ada pula yang monoton.

5.      Perbedaan karakteristik individual pada aspek bakat
a.     Ada anak yang sejak kecil mudah memainkan alat musik, namun ada juga yang sampai dewasa tidak dapat memainkan alat musik.
b.      Ada anak yang mudah melukis, namun ada pula yang sangat sulit.
c.     Ada anak yang cepat menghafal dan menyanyikan lagu dengan baik, tetapi ada pula yang sulit.

6.      Perbedaan karakteristik individual pada aspek nilai, moral dan sikap
a.       Ada anak yang taat norma, ada yang tidak.
b.   Ada anak yang berperilaku bermoral tinggi, ada yang tidak bermoral atau tidak senonoh
c.    Ada anak yang sopan dan santun, tetapi ada yang seenaknya saja sendiri atau tidak punya sopan santun.


DAFTAR PUSTAKA

Asrori, M. 2015. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: media akademi.

Rabu, 14 Maret 2018

Kimiawi Kehidupan (Asal Usul Kehidupan)


KONTEKS KIMIAWI KEHIDUPAN

Unsur dan senyawa
Materi tersusun dari unsur-unsur. Unsur (elemen) adalah zat yang tidak dapat dipecah lagi menjadi zat lain oleh reaksi kimia. Saat ini, ahli kimia telah mengenali 92 unsur yang ada di alam, contohnya emas, tembaga, karbon, dan oksigen. Setiap unsure memiliki symbol, biasanya satu atau dua huruf pertama dari namanya. Beberapa symbol berasal dari bahasa Latin atau Jerman, misalnya symbol unsure yang dalam bahasa Inggris disebut sodium adalah Na, dari kata Latin Natrium.
Senyawa (compound) adalah zat yang terdiri dari dua atau lebih un sur berbeda-beda yang berkombinasi dalam rasio tetap. Garam dapur, misalnya, adalah natrium klorida (NaCl), senyawa yang teesusun dari unsure natrium (Na) dan klorida (Cl) dengan rasio 1 : 1. Natrium murni adalah logam, sedangkan klorin murni adalah gas beracun.
Unsur-unsur Esensial Kehidupan
Unsur kelumit (trace element) adalah unsure yang dibutuhkan oleh organismen hanya dalam jumlah yang sangat sedikit. Beberapa unsure kelumit, misalnya besi (Fe), dibutuhkan oleh semua bentuk kehidupan, sedangkan unsure kelumit yang lain hanya dibutuhkan oleh spesies tertentu saja, misalya pada hewan vertebrata (hewan bertulang belakang), unsure yodium (I) adalah bahan esensial bagi sejenis hormone yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

Sifat suatu unsur bergantung pada struktur atom-atomnya.
Partikel Subatom
Walaupun atom adalah unit terkecil yang memiliki sifat unsur, bagian materi yang sangat kecil ini tersusun dari bagian yang lebih kecil lagi, disebut partikel subatom. Para ahli fisika telah menguraikan atom menjadi lebih dari seratus macam partikel, namun hanya tiga jenis p dalam partikel yang relevan dalam pembahasan ini : neutron, proton, dan electron.
Nomor Atom dan Masa Atom
Atom dari berbagai  unsur berbeda dalam jumah partikel subatomnya. Semua atom dari unsure tertentu memiliki jumlah proton yang sama dalam nekleus nya. Jumlah proton ini, yang hanya dimiliki oleh unsure tersebut, disebut nomor atom (atomic number) dan ditulis sebagai subscript (pangkat bawah) di sebelah kiri symbol unsure.
            Kita dapatmengetahui jumlah neutron dari kuantitas kedua, nomor massa (mass number), yang merupakan penjumlahan proton dan neutron dalam nucleus atom. Nomor massa ditulis sebagai  superscript (pangkat atas) di sebelah kiri symbol unsur.
Isotop
Semua atom dari suatu unsur tertentu memiliki jumlah proton yang sama, namun beberapa atom memiliki lebih banyak neutron daripada atom-atom lain dari unsur yang sama, dan karena itu memiliki massa yang lebih besar. Bentuk atom yang berbeda disebut isotop-isotop (isotopes) unsur tersebut. Di alam, suatu unsur terjadi sebagai campuran isotop-isotopnya. Kita ambil contoh, ketiga isotop karbon unsur , yang memilikinomor atom 6.
Tingkat Energi Elektron
Pada model atom yang disederhanakan pada peraga 2.5, ukuran nucleus sangat diperbesar relative terhadap volume keseluruhan atom. Jika atom helium berukuran sebesar
Tingkat energy suatu electron dengan jari rata-ratanya dari nucleus. Elektron ditemukan pada kulit-kulit electron (electron shells) yang berbeda, masing-masing dengan jarak rata-rata dan tingkat energy yang khas.
Distribusi Elektron dan Sifat Kimia
Perilaku kimiawi atom ditentukan oleh distribusi electron dalam kulit-kulit electron atom. Dimulai dengan  hydrogen, atom yang paling sederhana, kita dapat membayangkan menyusun atom unsure-unsur lain dengan menambahkan  dalam 1 proton dan 1 elektron satu per satu  (diiringi oleh jumlah neutron yang sesuai), versi ringkas menunjukkan distribusi electron untuk ke-18 unsur pertama, dari hydrogen (1H) sampai argon (18Ar). Unsur-unsur itu disusun dalam tiga baris, atau periode, sesuai dengan jumlah kulit electron dalam atom unsure tersebut. Urutan unsure dari kiri ke kanan dalam satu baris sesuai dengan penambahan electron dan proton satu  per satu (lihat Apendik B untuk melihat table periodik yang lengkap.
Orbital Elektron
Pada awal tahun 1900-an kulit electron atom divisualisasikan sebagai jalur-jalur konsentrik electron mengelilingi nucleus, agak mirip dengan planet yang mengorbit di sekeliling matahari. Ruang berdimensi tiga tempat suatu electron menghabiskan 90% waktunya disebut orbital.

Pembentukan dan fungsi molekul bergantung pada ikatan kimia antaratom
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah (covalent bond) adalah penggunaan bersama sepasang electron valensi oleh dua atom. Mari kita lihat apa yang terjadi ketika dua atom hydrogen saling mendekat. Ingatlah bahwa hydrogen memiliki 1 elektron valensi pada kulit pertama, namun kapasitas kulit tersebut adalah 2 elektron..
Kita dapat menyingkat struktur molekul ini sebagai H – H , dengan satu garis yang mempresentasikan satu ikatan kovalen  tunggal, atau secara sederhana disebut disebut Ikatan tunggal (single bond) saja – artinya, sepasang electron yang digunakan bersama. Notasi ini yang mempresentasikan  atom maupun ikatan, disebut rumus struktur (structural formula). Kita dapat menyingkat rumus ini menjadi lebih ringkas lagi menjadi H, rumus molekul (molecular formula) yamg mengindikasikan bahwa molekul terdiri dari dua atom hydrogen.
Ikatan Ionik
Pada beberapa kasus, dua atom menarik electron valensi dengan sangat tidak setara, sehingga atom yang lebih elektromagnetif merenggut sepenuhnya suatu electron  atom dari atom mitranya. Inilah yang terjadi ketika atom natrium (11Na) bertemu dengan atom klorin (17Cl).
Ikatan Kimia Lemah
Pada organism, sebagian besar ikatan kimia terkuat adalah ikatan kovalen, yang menautkan atom-atom  untuk membentuk molekul-molekul sel. Namun ikatan yang lebih lemah di dalam dan di antara molekul juga sangat penting di dalam sel, dan berperan sangat besar bagi sifat  emergen kehidupan.
Ikatan Hidrogen
Ikatan hydrogen (hydrogen bond) terbentuk ketika atom hydrogen yang berikatan-kovalen dengan suatu atom elektromagnetif  juga tertarik ke atom elektromagnetif lain.
Interaksi van der Walls
Molekul dengan ikatan kovalen nonpolar dapat memiliki wilayah yang bermuatan positif dan negatif. Elektron-elektron tidak selalu terdistribusi secara simetris dalam molekul semacam itu.


Bentuk dan Fungsi Molekul
Suatu molekul memiliki ukuran dan bentuk yang khas. Bentuk tepat dari suatu molekul biasanya sangat penting bagi fungsi dalam sel hidup. Molekul yang terdiri atas dua atom, misalnya H2 atau O2, selalu linier, namun molekul dengan lebih rumit. Bentuk ini ditentukan oleh posisi orbital-orbital atom.
Reaksi Kimia membentuk dan memutus ikatan kimia
Pembentukan dan pemutusan ikatan kimia yang menyebabkan perubahan komposisi materi disebut  reaksi kimia (chemical reaction), salah satu contohnya adalah reaksi antara hydrogen dan oksigen yang membentuk air.
2 H2   +  O2       2 H2O
Reaksi ini memutuskan ikatan kovalen antara H2 dan O2, serta membentuk ikatan baru pada H2O. Saat kita menulis suatu reaksi kimia kita menggunakan anak panah untuk menunjukkan perubahan materi awal, disebut reaktan (reactan), menjadi produk (product). Koefisien mengidikasikan jumlah molekul yang terlibat, misalnya koefisien 2 didepan H2 berarti bahwa reaksi itu dimulai dengan dua molekul hydrogen.

Makalah Global Warming (Pemanasan Global)

Makalah Global Warming (Pemanasan Global) BAB 1 Pendahuluan A.      Latar Belakang Makalah Dalam beberapa tahun terakhir, isu pe...