INDIVIDU SEBAGAI KESATUAN BERBAGAI KARAKTERISTIK
A. DEFINISI INDIVIDU SEBAGAI SUATU KESATUAN
Plato (427-347 SM), sebagai filosof yang amat
tersohor membagi jiwa menjadi tiga aspek kekuatan, yaitu :
1.
Pikir atau
kognisi berlokasi di kepala
2.
Kehendak
berlokasi di dada
3.
Keinginan
berlokasi di perut
Menurut Aristoteles, gejala jiwa tidak dibagi kedalam
tiga aspek melainkan menjadi dua aspek saja, yaitu:
1.
Kognisi, disebut
juga sebagai gejala pengenal, berpusat pada pikir
2.
Konasi, disebut
juga gejala menghendaki, berpusat pada kemauan
Pandangan para filosuf abad pertengahan tentang
aspek jasmani dan rohani dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Antara jasmani
dan rohani itu merupakan satu kesatuan sehingga tidak dapat dibagi atau
dipisahkan sama sekali. Pandangan ini kemudian dikenal dengan pendekatan
“monisme”
2. Meskipun
disadari banyak aspek jasmani dan rohani merupakan satu kesatuan, tetapi antara
jasmani dan rohani itu dapat berdiri sendiri. Pandangan ini kemudian dikenal
dengan pendekatan “dualisme”
Pandangan monisme maupun dualisme itu sama-sam
sepakat bahwa individu merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang tidak
dapat dipisahkan. Sebab, tidak mungkin seseorang berpikir tanpa ada unsur
kemauan dan tidak mungkin seseorang menginginkan sesuatu tanpa ada unsur
berpikir.
B. GEJALA-GEJALA SEBAGAI GAMBARAN BERKEMBANGNYA
BERBAGAI ASPEK DALAM DIRI INDIVIDU
Adapun sejumlah gejala-gejala yang biasanya tampak
sebagai gambaran berkembangnya berbagai aspek dalam diri ndividu itu adalah
sebagai berikut:
1.
Aspek Jasmani atau
Fisik
Gejala yang tampak pada
aspek fisik sebagai perwujudan dari adanya perkembangan dalam diri individu
antara lain:
a.
Pertumbuhan
payudara pada wanita
b.
Lekum pada
remaja pria
c.
Kulit yang makin
halus pada wanita
d.
Otot yang makin
kuat dan kekar pada pria
2.
Aspek Intelek
Gejala yang tampak
sebagai perkembangan individu pada aspek intelek antara lain:
a.
Perubahan
kualitatif dan kuantitatif mengenai kemampuan anak dalam mengatasi masalah.
b.
Semakin
berkurangnya berpikir konkrit dan semakin berkembangnya berpikir abstrak.
c.
Semakin
berkembangnya kemampuan memecahkan masalah-masalah yang bersifat hipotetik.
3.
Aspek Emosi
Gejala yang tampak
sebagai perkembangan individu pada aspek emosi antara lain:
a.
Ketidakstabilan
emosi pada anak remaja
b. Mudahnya
menunjukkan sikap emosional yang meluap-luap pada remaja, seperti mudah
menangis, mudah marah, dan mudah tertawa
c. Semakin mampu
mengendalikan diri
4. Aspek sosial
a. Memilikli sikap toleran, empati,
sertas memahami dan menerima pendapat orang lain
b. Semakin santun dalam menyampaikan
pendapat maupun kritik kepada orang lain.
c.
Adanya keinginan untuk selalu
bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
d. Semakin senang tolong menolong.
e.
Bersedia memberikan sesuatu yang
dibutuhkan orang lain.
f.
Hormat, sopan, ramah dan menghargai
orang lain.
5. Aspek bahasa
a. Bertambahnya perbendaharaan kata.
b. Mahir dan lancer dalam menggunakan
bahasa dengan memilih kata yang tepat penggunaan tekanan kalimat tepat dan
membuat variasi kalimat.
c. Dapat memformulasikan kalimat dengan
baik dan benar dalam menjabarkan idea tau konsep.
d. Dapat memformulasikan kalimat dengan
baik dan benar untuk meringkas id eke dalam deskripsi singkat.
6. Aspek bakat khusus
Bakat
merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu
yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat
berkembang dengan baik. Di dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford
(Sumadi: 1984), bakat mencakup tiga dimensi, yaitu (i) dimensi
perseptual, (ii) dimensi psikomotor, dan (iii) dimensi intelektual. Ketiga
dimensi itu menggambarkan bahwa bakat tersebut mencakup kemampuan dalam
pengindraan, ketepatan dan kecepatan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan
bertindak, serta kemampuan berpikir inteligen.
7. Aspek nilai, moral dan sikap
a. Pandangan hidup semakin jelas dan
tegas
b. Memahami hal yang baik dan buruk
serta tindakan yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
c. Menghargai dan menaati serta
menerapkan nilai dan norma.
d. Menentang kebiasaan yang tidak
sesuai dengan norma yang berlaku.
C. PERBEDAAN
KARAKTERISTIK INDIVIDUAL
Berbagai aspek dalam diri individu
berkembang melalui cara yang bervariasi dan oleh karena itu menghasilkan
perubahan karakteristik individual yang bervariasi pula. Perbedaan perkembangan
berbagai karakteristik individual itu tampak dalam aspek – aspek yang ada pada
setiap diri individu sebagaimana dijelaskan sebagai berikut :
1. Perbedaan arakteristik individual
pada aspek fisik.
Perbedaan perkembangan karakteristik
secara individual pada aspek fisik tampak dengan gejala-gejala:
a. Ada anak yang lekas lelah dalam
pekerjaan fisik, tetapi ada yang tahan lama.
b. Ada yang dapat bekerja dengan cepat,
tetapi ada yang sangat lambat.
c. Ada yang tahan lapar, tetapi ada
yang tidak tahan lapar.
2. Perbedaan karakteristik individual pada
aspek intelek
a. Ada anak yagn cerdas, tetapi ada
yang kurang cerdas
b. Ada yang dapat segera memecahkan
masalah yang berkaitan dengan pekerjaan intelektual, tetapi ada yang lambat
bahkan tidak mampu sama sekali.
c. Ada yang sanggup berpikir abstrak
dan kreatif namun ada yang hanya sanggup berpikir hanya jika disodorkan wujud
bendanya atau dengan bantuan benda tiruannya.
3. Perbedaan karakteristik individual
pada aspek emosi
a. Ada anak yang mudah marah, ada yang
penyabar
b. Ada anak yang perasa, ada yang tidak
mau peduli
c. Ada anak yang pemalu atau penakut,
ada yang pemberani
4. Perbedaan karakteristik individual
pada aspek sosial
a. Ada anak yang mudah bergaul, tetapi
ada pula yang sulit bergaul.
b. Ada anak yang toleran dan ada yang
egois
c. Ada yang mudah memahami perasaan temannya,
ada yang maunya menang sendiri
d. Ada yang memiliki kepedulian social
yang tinggi, tetapi ada pula yang kurang peduli dengan lingkungan sosialnya.
e. Ada anak yang memikirkan kepentingan
orange lain, ada pula yang hanya memikirkan diri sendiri.
4. Perbedaan karakteristik individual
pada aspek bahasa
a. Ada anak yang mudah berbicara dengan
lancer, ada pula yang gugup.
b. Ada anak y ang dapat berbicara
secara ringkas dan jelas, tetapi ada pula yang berbelit-belit dan tidak jelas.
c. Ada anak yang berbicara dengan intonasai
yang menarik, ada pula yang monoton.
5. Perbedaan karakteristik individual
pada aspek bakat
a. Ada anak yang sejak kecil mudah
memainkan alat musik, namun ada juga yang sampai dewasa tidak dapat memainkan
alat musik.
b. Ada anak yang mudah melukis, namun ada
pula yang sangat sulit.
c. Ada anak yang cepat menghafal dan
menyanyikan lagu dengan baik, tetapi ada pula yang sulit.
6. Perbedaan karakteristik individual
pada aspek nilai, moral dan sikap
a. Ada anak yang taat norma, ada yang
tidak.
b. Ada anak yang berperilaku bermoral
tinggi, ada yang tidak bermoral atau tidak senonoh
c. Ada anak yang sopan dan santun,
tetapi ada yang seenaknya saja sendiri atau tidak punya sopan santun.
DAFTAR PUSTAKA
Asrori, M. 2015. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta:
media akademi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar