Senin, 17 September 2018

Hakekat Strategi Belajar Mengajar dan Teori-teori Belajar


HAKEKAT STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

A.    Pengertian Strategi Belajar – Mengajar

Menurut Syarif B., dkk (2006) strategi secara umum mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Dengan strategi tersebut menurut Mansyur (1998), guru mempunyai alternatif pilihan yang mungkin dapat ditempuh agar kegiatan belajar mengajar itu berlangsung secara teratur, sistematis, terarah, lancar dan efektif. Menurut Newman dan Logan dalam Mansyur (1998), Strategi dasar belajar mengajar meliputi empat hal dasar yang dalam konteks pendidikan dapat dirumuskan dan diartikan sebagai berikut :
1.      Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian siswa peserta didik sebagaimana yang diharapkan.
2.      Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar-mengajar yang paling tepat, efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
4.      Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga dijadikan oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya akan dijadikan umpan-balik bagi penyempurnaan system instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Dari apa yang telah dijabarkan diatas, tergambar ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

B.     Hakikat Belajar-Mengajar
Belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002) adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Ini maknanya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap; bahkan meliputi segenap aspek organisasi atau pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi hakikat belajar adalah Perubahan.
Pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar dan belajar. Aktivitas ini merupakan proses dua arah, antara pihak guru dan peserta didik. Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Adapun kegunaan ataupun tujuan dari belajar menurut Robert M Gagne dalam Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya (2005) dapat disimpulkan bahwa dengan strategi belajar maka diharapkan akan ada hasil berupa :
1.      Berkembangnya kemampuan intelektual siswa : Kemampuan yang memperlihatkan tingkat intelektualitas siswa di mata pihak lain
2.      Berkembangnya kemampuan kognitif siswa  : Kemampuan tentang mengatur ‘cara belajar dan berpikir seseorang.
3.      Bertambahnya kemampuan informasi verbal : Kemampuan menyerap pengetahuan dan arti informasi
4.      Meningkatnya keterampilan motorik : Kemampuan yang erat kaitannya dengan keterampilan fisik.
5.      Berkembangnya sikap dan nilai ke arah yang lebih baik : Kemampuan yang erat kaitannya dengan arah dan intensitas emosional yang dimiliki seseorang.
Tanpa adanya proses yang namanya belajar, apa yang menjadi tujuan dan kegunaan dari hasil belajar itu tidak dapat berjalan secara efisien dan efektif, atau bahkan belajar tidak menghasilkan perkembangan atau peningkatan apapun pada siswa. Bahkan bila seorang pendidik salah menyusun strategi belajar, maka bukan tidak mungkin dapat menurunkan kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya.

C.    Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran
Beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu metode, pendekatan, teknik atau taktik dalam pembelajaran.
1. Metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.
2. Pendekatan (Approach)
Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
3. Teknik
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang harus dilakukan agar metode ceramah berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari setelah makan siang dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas.
4. Taktik
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka akan melakukannya secara berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah dipahami.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu strategi pembelajaran sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.

D.    Jenis- Jenis Strategi Pembelajaran                                    
            Rowntree (1974) mengelompokkan strategi pembelajaran ke dalam strategi penyampaian penemuan atau exposition-discovery learning, dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual atau groups-individual learning.
1.      Strategi exposition, bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Roy killen menyebutkan dengan strategi pembelajaran langsung(direct instruction), sebab dalam strategi ini, materi pelajaran disajikan begitu saja kepada siswa; siswa tidak dituntut untuk mengolahnya. Kewajiban siswa adalah menguasai secara penuh. Dengan demikian, dalam strategi ekspositori guru berfungsi sebagai penyampai informasi.
a.       Berbeda dengan strategi discovery .Dalam strategi ini bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya.Karena sifatnya yang demikian strategi ini sering juga dinamakan strategi pembelajaran tidak langsung.
2.      Strategi pembelajran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajae sendiri. Contoh dari strategi pembelajaran ini adalah belajar melalui modul, atau belajar bahasa melalui kaset audio.
3.      Strategi pembelajaran kelompok. Sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Bentuk belajar kelompok itu bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal; atau bisa juga siswa belajar dalam  kelompok-kelompok kecil semacam buzz group. Strategi kelompok tidak memperhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu dianggap sama. Oleh karena itu, belajar dalam kelompok dapat terjadi siswa yang memiliki kemampuan tinggi akan terhambat oleh siswa yang mempunyai kemampuan biasa-biasa saja ; sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan kurang akan merasa tergusur oleh siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif dan strategi pembelajaran induktif.
1.      Stategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi ; atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan menuju hal yang konkret. Strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus.
2.      Strategi pembelajaran induktif. Pada strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkret atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran dari khusus ke umum.
Berdasarkan direktorat tenaga kependidikan, paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni:
1.      Strategi pengorganisasian pembelajaran.
      Reigeluth, Bunderson, dan Meril (1997) menyatakan strategi mengorganisasi isi pelajaran disebut sebagai struktural strategi, yang mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan.
      Strategi pengorganisasian, lebih lanjut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu strategi mikro dan strategi makro. Startegi mikro mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, ataup rosedur atau prinsip. Strategi makro mengacu kepada metode untuk mengorganisasiisi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep atau prosedur atau prinsip.
      Strategi makro berurusan dengan bagaimana memilih, menata urusan,membuat sintesis dan rangkuman isi pembelajaran yang saling berkaitan. Pemilihan isi berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, mengacu pada penentapan konsep apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu. Penataan urutan isi mengacu pada keputusan untuk menata dengan urutan tertentu konsep yang akan diajarkan. Pembuatan sintesis diantara konsep prosedur atau prinsip. Pembauatn rangkuman mengacu kepada keputusan tentang bagaimana cara melakukan tinjauan ulang konsep serta kaitan yang sudah diajarkan.
2.      Strategi penyampaian pembelajaran
      Strategi penyapaian isi pembelajaran merupakan komponen variabel metode untuk melaksanakan proses pembelajaran.

Fungsi strategi penyampaian pembelajaran adalah:
1.      Menyampaikan isi pembelajaran kepada pebelajar
2.      Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan pebelajar untuk menampilkan unjuk kerja
3.      Strategi pengelolaan pembelajaran
      Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tetang strategi penyampaian yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling tidak, ada 3 klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.



TEORI-TEORI BELAJAR
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya saja dilakukan dibangku Sekolah tetapi belajar dapat dilakukan dimanapun dan kapapun, belajar tidak hanya memberi informasi atau menyampaikan informasi tetapi dengan adanya belajar diharapkan individu tersebut memahami informasi yang akan disampaikan begitu juga informasi yang diterimanya.

Aliran teori-teori belajar yang dipakari oleh psikolog, antara lain :
  • Teori Belajar Behavioristik : Yang berasal dari Behavior yang artinya tingkah laku. Semakin seseorang diberikan penguatan dalam belajar, ia akan semakin menunjukkan tingkah laku yang sesuai dengan informasi yang ia dapatkan. Bila teori behavioristik inidikaitkan dengan pembelajaran, tingkahlaku ini merupakan wujud capaian atau hasil belajar. Teori behavioristik mulanya, teori belajar psikologi yang muncul sejak 1940-an sampai sampai dengan awal 1950 dan John B. Watson dianggap sebagai pelapor.
  • Teori Belajar Kognitif : Yang berarti berfikir, arti dari kognitif itu sendiriadalah tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Bila teori kognitif ini dikaitkan dengan pembelajaran, dengan kognitif semua melibatkan pikiran karena dengan belajar individu tersebut sengan memikirkan sesuatu untuk merubah tingkah laku yang terjadi, lebih menekankan pada perkembangan berfikir peserta didik. Adapun ciri-ciri pembelajaran kognitif, antara lain sebagai berikut : Dalam proses pembelajaran lebih menghendaki pada pengertian dari pada hafalan, hukuman dan ganjaran dan juga dalam pembelajaran lebih menggunakan insting untuk memecahkan masalah. Teori kognitif memiliki banyak kelompok aliran yang diplopori oleh para psikolog, diantaranya yaitu teori belajar Gestalt, teori belajar Cognitive Field dan teori belajar Cognitive Developmental. Pakar teori Kognitif ini lebih terkenal yaitu John Piaget dan Vigotsky.
  • Teori Belajar Humanistik : Human yang berarti manusia, teori ini adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia. Dalam pembelajaran  lebih mengutamakan pengembangan potensi diri peserta didik, dalam teori ini belajar dianggap berhasil jika peserta didik memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.  Tokoh-tokoh Teori Belajar Humanistik antara lain : Abraham maslow, Arthur Combs, Carl Ransom Rogers.
  • Teori Belajar Kontruktivistik : Kontruktif yang berarti bersifat membangun. Dalam pembelajaran pada dasarnya pengetahuan atau informasi dibangun oleh peserta didik sedikit demi sedikit, yang hasilnya akan diperoleh informasi secara utuh atau penuh. Pengetahuan memberi makna melalui pengalaman-pengalaman yang nyata dan hanya bisa didaptkan dengan belajar. Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari ide dan membuat keputusan.
  • Teori Belajar Gestalt : Teori belajar gestalt merupakan teori belajar kognitif yang dikemukakan dan dikembangkan oleh Max Wertheimer, seorang psikolog Jerman. Tokoh lainnya yang berperan penting dalam teori ini Max Wertheimer, mengemukakan lima hukum dari hasil penelitian yang dilakukannya. Kelima hukum tersebut dapat diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya untuk pendidikan anak usia dini, antara lain : Pengalaman, Pembelajaran yang bermakna, Perilaku, Prinsip dan Transfer dalam belajar.


Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijabarkan dalam BAB II maka dapat ditarik kesimpulan strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu metode, pendekatan, teknik atau taktik dalam pembelajaran. Jadi strategi belajar mengajar adalah pola yang dilakukan seorang guru dan siswanya dalam menjalankan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hakikat belajar mengajar adalah proses perubahan tingkah laku, peningkatan keterampilan yang dimiliki siswa serta kemampuan pengetahuan siswa menjadi lebih.
Pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar dan belajar. Aktivitas ini merupakan proses dua arah, antara pihak guru dan peserta didik. Ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, berdasarkan direktorat tenaga kependidikan, yakni: Strategi pengorganisasian pembelajaran. Strategi penyampaian pembelajaran. Strategi pengelolaan pembelajaran.
















DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Setia. 2006
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta,. 2002.
Mansyur, H. Strategi Belajar Mengajar. Modul Perkuliahan Kerjasama Ditjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka (UT). 1998.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Global Warming (Pemanasan Global)

Makalah Global Warming (Pemanasan Global) BAB 1 Pendahuluan A.      Latar Belakang Makalah Dalam beberapa tahun terakhir, isu pe...